Ayat Cinta I
Telah tertulis sepuluh patah kata
mungkin tentang cinta.
Entah kata siapa
entah dari mana
tapi tanganku yang menulisnya.
Entah untuk siapa
entah dikirim ke mana
tapi kepadamu diutuskannya.
Sepuluh patah kata
belumpun dibaca
telah kautamatkan ayatnya
dan kaugantikan huruf-hurufnya
dengan setitik noktah.
Ayat Cinta II
Surat-surat cinta bertimbun di penjuru kamar,
berhentilah membeleknya.
Debu-debu gugur menyaluti, lama-lama akan menimbusi
cinta lepas terkubur tanpa tanda.
Ayat-ayat cinta bertaburan di lantai hati,
berhentilah menulisnya.
Aksara-aksara terbiar, lama-lama akan berkecai
cinta hadir merangkak ke pinggir untuk dilupakan
seperti puisi yang tergantung tanpa penghabisan.
Ketika hari Mahsyar terbentang,
tidak akan ditanya
berapa banyakkah cinta yang kaukarang.
-Th17F, 1.09 a.m.
Monday, April 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Salam,
ukhti dibah kite..hehe :)
frankly sy suka baca karya dibah!
tak tahu kenapa..tapi sy suka!
teruskan menulis ya...
~kalau ada masa, sudi2lah melawat kami di indonesia ni.. =)
Post a Comment