kuat sungguh kau bertiup, angin
kasihan daun-daun emas kuning
yang bergantung
dengan jari sehujung
enggan memandang ke kaki pohon.
seperti gerun
luruh
dan reput
daun,
jangan salahkan angin
impian abadi tetap akan tercantas
mungkin hanya dengan sejentik debu
sebagai penyebab
kau makhluk
seperti manusia,
tetap akan mati.
assalamualaikum,
meow~
Sunday, December 03, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Nice poem, my dear fellow cat.
short and succint - typically ur style.
Post a Comment