Selamat tinggal,
selamat tinggal tuffah yang merah-merah
angin utara sudah berhembus membawa butir-butir salji
walaupun sekarang matahari masih belum pergi
ia akan ditelan awan sesaat lagi
setiap yang ranum akan mala
setiap yang menguntum akan gugur.
Selamat tinggal,
selamat tinggal bulan yang cerah
waktunya sudah tiba untuk gerhana
yang akan memadamkan semuanya
sehingga bintang-bintang pun lupa untuk kembali bercahaya
pungguk menyepi putus asa
akhirnya mengerti juga,
bulannya tak akan kunjung tiba.
Segumpal cinta yang basah
tersangkut di hujung ranting yang menanti patah
perlahan-lahan menjadi kering, tanpa setitis pun sendu
pada malam gerhana yang dingin
ia hancur menjadi debu.
Selamat tinggal,
aku akan pulang!
Debu-debu berbisik
ketika ia terbang bertabur
diterpa angin yang keras menghambur.
Cinta itu memaafkan
debu yang kering hanya kenal dendam.
1 comment:
ya cinta itu memaafkan..
semoga matahari di utara masih lagi tersenyum mesra. menyambut bonda datang (atau harus diletakkan pulang?) memijak lembut tanah musim panas di sana..
dan semoga cinta tidak lagi jadi tembok batu. tegak di situ. bisu.
salam dr pulau mutiara =)
Post a Comment